Selasa, 04 November 2008

INTERNET SEBAGAI TEKNOLOGI KOMUNIKASI DAN INFORMASI

Internet merupakan salah satu teknologi hasil penggabungan antara teknologi komunikasi dan teknologi informasi. Dengan teknologi komunikasi, kita dapat mengumpulkan dan memproses ataupun bertukar informasi dengan individu lain. Melalui teknologi informasi kita juga dapat mengolah atau menyebarkan informasi yang dikombinasikan antara komputer dengan teknologi komunikasi. Dari sinilah, maka internet dikatakan suatu hasil penggabungan antara teknologi komunikasi dan teknologi informasi. Karena dengan adanya internet, kita dapat memperoleh informasi secara cepat, baik dari dalam maupun luar negeri.
Melalui internet pula, kita dapat memperoleh banyak teman dengan memanfaatkan fasilitas yang ada di internet itu. Internet membuka dunia dengan informasi yang didapat melalui website-website didalamnya. Hal inilah yang dapat dikatakan atau dijadikan alasan bahwa teknologi komunikasi yang lebih mengacu pada hardware yang memungkinkan untuk mengumpulkan, memproses, dan bertukar informasi yang kemudian dihubungkan dengan pengerjaan teknologi informasi yang menggunakan perangkat komputer.
Ngobrol Gratis Lewat Internet
Teknologi Peer-to-Peer pertama kali diperkenalkan dan dipopulerkan oleh aplikasi file-sharing seperti Napster dan KaZaA. Dalam konteks ini, teknologi P2P memperbolehkan user untuk saling berbagi, mencari, dan mendownload file-file terutama file-file lagu dan video.
Sistem P2P sesungguhnya adalah terciptanya keadaan, dimana semua nodes ( simpul-simpul ) pada jaringan bergabung bersama secara dinamis untuk berpartisipasi dalam lalu lintas data, pemrosesan, dan pengerjaan tugas yang seharusnya ditangani oleh server pusat. Jaringan P2P yang terdesentralisasi ini memiliki beberapa keuntungan apabila dibandingkan dengan jaringan client-server. Jaringan ini berskala hampir tidak terbatas tanpa mengurangi waktu untuk pencarian dan tanpa diperlukannya biaya untuk sumber daya terpusat ( centralized resources ).
Dengan adanya sumber daya yang terdesentralisasi, jaringan P2P dapat menghilangkan secara virtual biaya yang dibutuhkan untuk sebuah infrastruktur besar yang tersentralisasi.
Skype adalah sebuah jaringan telepon internet ( VoIP ) peer-to-peer yang didirikan oleh Niklas Zennstr dan Janus Friis , sang pencipta KaZaA. Melalui program ini, penggunaan skype dapat berbicara dengan pengguna skype lainnya dengan gratis, menghubungi telepon tradisional dengan biaya ( skype-out ) , menerima panggilan telepon dari tradisional ( skype-peln ) , dan menerima pesan suara. Kegunaan dasarnya adalah pembicaraan telepon melalui komputer dimanapun pengguna berada ( dengan koneksi internet ) secara gratis.
Hingga kini software sky-pe masih berupa freeware sehingga bisa didownload dari situs www.skype.com. Software ini juga tersedia untuk kalangan PC rumahan ataupun untuk pocket PC. Sepereti aplikasi messenger lainnya ( MSN, Yahoo!, ICQ, dll ) pengguna skype harus mendaftar terlebih dahulu dengan user ID dan komunikasi dapat dilakukan hanya dengan sesama komputer yang sudah memiliki aplikasi ini.
Syarat untuk menginstall software ini :
• Memiliki sistem operasi microsoft windows 2000 atau microsoft windows XP
• Memiliki prosesor yang berkecepatan minimal 700 MHz
• Memory 128 MB
• Koneksi internet ( paling lambat 33 Kbps )
• Memiliki soundcard, sebuah speaker dan microphone

sumber : http://fyablog.wordpress.com/2007/07/17/tugas-ptk-internet-sebagai-teknologi-komunikasi-dan-informasi/

APA ITU SERAT OPTIK?

Fiber optik adalah sebuah kaca murni yang panjang dan tipis serta berdiameter sebesar rambut manusia. Dan dalam pengunaannya beberapa fiber optik dijadikan satu dalam sebuah tempat yang dinamakan kabel optik dan digunakan untuk mengantarkan data digital yang berupa sinar dalam jarak yang sangat jauh.
Bagian dari serat optik:

Core adalah kaca tipis yang merupakan bagian inti dari fiber optik yang dimana pengiriman sinar dilakukan.
Cladding adalah materi yang mengelilingi inti yang berfungsi memantulkan sinar kembali ke dalam inti(core).
Buffer Coating adalah plastic pelapis yang melindungi fiber dari kerusakan.
Jenis Fiber Optik
1. Single-mode fibers
Mempunyai inti yang kecil (berdiameter 0.00035 inch atau 9 micron) dan berfungsi mengirimkan sinar laser inframerah (panjang gelombang 1300-1550 nanometer)
2. Multi-mode fibers
Mempunyai inti yang lebih besar(berdiameter 0.0025 inch atau 62.5 micron) dan berfungsi mengirimkan sinar laser inframerah (panjang gelombang 850-1300 nanometer)
Cara Kerja Fiber Optik
Sinar dalam fiber optik berjalan melalui inti dengan secara memantul dari cladding, dan hal ini disebut total internal reflection, karena cladding sama sekali tidak menyerap sinar dari inti. Akan tetapi dikarenakan ketidakmurnian kaca sinyal cahaya akan terdegradasi, ketahanan sinyal tergantung pada kemurnian kaca dan panjang gelombang sinyal.
Keuntungan Fiber Optik
Murah : jika dibandingkan dengan kabel tembaga dalam panjang yang sama.
Lebih tipis: mempunyai diameter yang lebih kecil daripada kabel tembaga.
Kapasitas lebih besar.
Sinyal degradasi lebih kecil.
Tidak mudah terbakar : tidak mengalirkan listrik.
Fleksibel.
Sinyal digital.
Bagaimana Fiber Optik Dibuat
Making a preform glass cylinder
Proses ini disebut modified chemical vapor deposition (MCVD).
Silikon dan germanium bereaksi dengan oksigen membentuk SiO2 dan GeO2.
SiO2 dan GeO2 menyatu dan membentuk kaca.
Proses ini dilakukan secara otomatis dan membutuhkan waktu beberapa jam.

Drawing the fiber from the preform
Setelah proses pertama selesai preform dimasukkan kedalam fiber drawing tower.
Kemudian dipanaskan 1900-2200 derajat celcius sampai meleleh.
Lelehan tersebut jatuh melewati laser mikrometer sehingga preform membentuk benang.
Dilakukan proses coating dan UV Curing.

Testing the Finished Optical Fiber
Tensile strength: harus mampu menahan 100.000 lb/inch2 atau lebih.
Refractive index profile : menghitung layar untuk pemantulan optik.
Fiber geometry : diameter Core, dimensi cladding, diameter cloating adalah seragam.
Attenuation : menghitung kekuatan sinyal dari berbagai panjang gelombang dan jarak.
Information carrying capacity : bandwith
Chromatic dispersion : penyebaran berbagai panjang gelombang sinar melalui core.
Operating temperature
Kabel Optik Yang Sering Digunakan
Distribution Cable

Indoor/Outdoor Tight Buffer

Indoor/Outdoor Breakout Cable

Aerial Cable/Self-Supporting

Hybrid & Composite Cable

Armored Cable

Low Smoke Zero Halogen (LSZH)

Sumber : http://dedenthea.wordpress.com/2007/02/17/apa-itu-fiber-optik/#comment-9172

Mensinergikan Budaya dan Teknologi

KEBUDAYAAN Bali mesti dipahami tak sekadar pentas kesenian. Kebudayaan itu mencakup hal yang luas dan kompleks. Selama ini kebudayaan Bali diterjemahkan sebatas seni pertunjukan. Padahal kebudayaan Bali itu mencakup hal yang totalitas, dari apa yang dipikirkan, dikatakan dan diperbuat orang Bali. Contohnya, para penulis pun sesungguhnya termasuk bagian dari unsur kebudayaan, tetapi mereka tak pernah mendapat penghargaan.

Oleh karena itu, ke depan, Pesta Kesenian Bali (PKB) tak hanya pesta seni, tetapi pesta kebudayaan. Sehingga dalam event itu tak hanya diselenggarakan pentas seni tari dan tabuh, pun PKB itu cukup dilangsungkan lima tahun sekali. Di sela-sela itu — setahun sekali — digelar pesta teknologi masyarakat Bali, seperti bagaimana cara membuat tombak, keris, dan cara membuat aungan — saluran irigasi.

Dalam kebudayaan pun, Bali mengenal budaya politik. Tetapi kita tak pernah menjamah budaya politik, sehingga visi dan misi politik saja masih banyak yang rancu. Kurang dewasanya masyarakat dalam berpolitik, tak terlepas dari kurangnya menjamah budaya politik.

Selama ini kebudayaan (baca: kesenian Bali) dijadikan penunjang pariwisata. Dengan demikian kebudayaan Bali tak lebih dari sekadar objek. Ke depan, budaya bisa dijadikan subjek. Karena itu, budaya dan teknologi mesti disinergikan. Jika tidak, budaya yang dihasilkan masyarakat Bali adalah budaya yang bersifat semu. Dengan sinergi yang bagus antara budaya yang adiluhung dengan teknologi, akan menghasilkan produk budaya yang mampu bersaing dengan negara lain.

Misalnya Jepang, India, dan Amerika yang sudah mampu mensinergikan kebudayaan dan teknologi. Mereka sudah lama mengekspor budaya ke negara lain. Padahal, dari segi substansi, Bali (Indonesia) memiliki nilai-nilai budaya yang amat kaya. Tetapi karena tak dikawinkan dengan teknologi, maka kita hanya mampu menempatkan kebudayaan sebagai objek.

Sinergi kebudayaan dengan teknologi penting. Negara Jepang sudah melakukan hal itu. Masyarakat Jepang, Korea, dan Cina sudah mampu memberdayakan kebudayaannya. ”Dalam melakoni aktivitas budaya masyarakat tak alergi terhadap teknologi. Tetapi ingat, teknologi itu alat untuk mempercepat proses berkesenian,” kata Murdan

Ke depan yang diperlukan bukan hanya menjadi tukang-tukang teknologi, tetapi masyarakat mesti mampu menjadi inventor (penemu). Dengan demikian masyarakat Bali mampu mensinergikan produk budaya dengan teknologi.

Bali, memiliki banyak cerita rakyat yang jika mendapat sentuhan teknologi, kiranya mampu bersaing. Cerita rakyat itu bisa dikemas dalam bentuk film kartun dan film.

Strategi kebudayaan ke depan sebenarnya bisa berpijak pada evaluasi sekarang. Kehidupan orang Bali berpangkal atau bermuara pada agama Hindu. Dari situlah mestinya bertolak. Artinya, bagaimana memperlakukan agama pada masa kini.

Memang upaya yang dilakukan elite agama sudah mengarah ke perbaikan-perbaikan. Untuk memperbaiki cara beragama di masa lampau, elite agama melakukan dharma wacana. Tetapi langkah yang dilakukan itu baru sebatas pada bagaimana melaksanakan upacara yang baik dan benar.

Ke depan, mesti ada peningkatan. Tak hanya mengantarkan orang untuk beragama yang baik dan benar, tetapi mendidik masyarakat untuk berpikir, berkata dan bertindak yang benar. Sehingga masyarakat mampu melangkah dari agama yang tekstual formal menjadi agama yang kontekstual — agama yang hidup. Artinya, agama dalam konteks ini mampu menjawab tantangan di masa mendatang.

Dalam pendidikan, antara muatan lokal dan pendidikan formal (teknologi) juga mesti disenergikan. Dengan demikian, ke dalam, masyarakat dididik mampu mencari nilai-nilai luhur dari kebudayaan, sedangkan keluar SDM yang dihasilkan mampu menjangkau informasi global. Misalnya bahasa Inggris dan bahasa Bali sudah mesti dipahami sebagai bahasa yang sama-sama memiliki arti penting. Kedua bahasa itu mesti dipelajari bersamaan, sehingga hasilnya lebih maksimal. Pengusaan bahasa lokal untuk memudahkan anak-anak mempelajari teks-teks lokal, sedangkan bahasa asing untuk menangkap informasi global. Dengan demikian kita berharap anak-anak mampu menguasai teks lokal dengan konteksnya yang lebih luas.


Sumber: http://ka-nia.com/2007/07/mensinergikan-budaya-dan-teknologi/#comment-1223